Minggu, 21 Februari 2016

Asal usul TENTREM

Body Scorpion King, si Raja Kalajengking dari Karoseri Tentrem Malang

Logo Karoseri Tentrem
www.tentrembus.com

        Body bus produksi Karoseri Tentrem ini yang diproduksi awal tahun 2010 ini memanglah berbeda dari lainnya. Asal usul body ini tercipta dari seorang owner PO. Harapan Jaya yang memberi ide ke Karoseri Tentrem tentang bus Scania Touring Coach, pada saatitu muncullah ide gagasan yang cukup untuk membuat body bernama ''Scorpion King''. Nama ini diambil karena ada beberapa alasan supaya ada perbedaan antara bus Scania Touring dengan Scorpion King.


Scania Touring Coach www.scania.co.id
Koleksi bus Scania Touring Coach


Scorpion King PO. Harapan Jaya
sumber : Harjay Mania
Scania K380IB Bus Indonesian

       desain Scorpion King memang cukup elegan dan 90 persen hampir menyerupai Scania Touring, namun pada dasarnya ada perbedaan yang mencolok antara Scania Touring dan Scorpion King, diantaranya :

Bagian Depan :


Bagian depan Scania Touring
www.scania.co.id


Bagian depan Scorpion King PO. Kalisari
File Kalisari

         bagian depan hingga kesampingmemanglah sama, hampir 95 persen menyerupai bagian depan Scania Tourinf, namun terlihat berbeda karena didesain sesuai karakter Tentrem yang berani dan tegas. Pada bagian bumper memang hampir sama, namun berbeda. Headlamp juga turut membedakan antara Scorpion King dan Scania Touring, ini memberikan kesan berbeda karena Tentrem mendesain hampir 90 persen menggunakan desain Scania Touring , selebihnya dengan karakter sendiri. Scorpion King juga bisa didesain untuk bus mesin depan dengan lubang Grill yang besar seperti adiknya Actor. Ditambah dengan desain dashboard yang hampir sama dengan Actor membuat body ini terlihat berbeda dari lainnya.

tampilan sangar pada bagian depan body Scorpion King ini hampir menyerupai kalajengking jika ditambah dengan spion taduk yang elegan menghiasi bagian atas body serta tampilan punuk yang mirip tampilan punuk Galaxy AirS. Body bus ini sangatlah laris dipasaran bus Indonesia. Body yang garang membuatnya banyak dipakai oleh po bus besar, satu-satunya yang paling banyak memakai body ini adalah PO. Harapan Jaya, selaku pencetus body ini, juga mereka lah yang pertama memakai body ini dengan sasis bus Scania K380IB.

Bagian samping :



Scorpion King PO. Nusa Bhakti Pariwisata
tampak bagian samping dan belakang bus
sumber : What's App Messenger National Bus Community Group

       
        Bagian ini memanglah elegan untuk Scorpion King, ditambah dengan punuk yang menghiasi bagian atas body dengan elegan dan ditambah dengan pemandangan lampu bumper pada malam hari akan menambah keselarasan  body ini akan terlihat berkesan mewah dan futuristic. Jika pada bus Scania Touring Coach menggunakan sistem High Decker (HD) seperti bus Eropa pada umumnya, berbeda lagi dengan Scorpion King yang masih mengusung lantai biasa, namun pada varian baru, body ini sudah mengusung lantai High Decker dengan demikian bus ini akan sama mewahnya dengan Scania Touring Coach. Jika dilihat , Scania Touring adalah bus Eropa, namun Scorpion King adalah Scania Touring asli Indonesia . Yeeeee jadi cintailah produk-produk Indonesia.

Bagian Belakang :


Bagian Belakang bus Scorpion King
PO. Bejeu
www.tentrembus.com

       Bagian ini adalah bagian futuristic dari body Scorpion King, karena desainnya berbeda dengan desain Scania Touring yang begitu polos tanpa grill satupun. Namun Grill pada Scorpion King ini lumayan rumit, aneh, dan berbeda.Lampu belakang Scorpion Kingyang didesain sedemikian rupa sangat sederhana, namun tatapan garang pada bagian lampu membuat body ini semakin banyak diminati po bus bahkan pernah denger udah menembus pasar bus Asia Tenggara. Wew hebat banged yah. Nggak sampai disitu , lampu pembatas antara lampu stop dan lampu pit juga terlihat jelas. Jika body ini dilengkapi dengan muffler yang spt ada di body Actor, dijamin bagus. Ada beberapa varian bokong body, yaitu :

Rear Lamp King Stone (Scorpion King gen.1)


Bagian Belakang Scorking gen.1
PO. Bejeu
www.tentrembus.com

Desain Aerodinamis serta lampu yang panjang keatas yang tiada bandingannya. Dihiasi lampu pemantul cahaya pada sisi tengahnya membuat sangat indah jika malam hari.

Rear Lamp Existing Slower Variation (Scorpion King gen.2)


Bokong Scorking gen.2 yg biasa disebut Scorjet
po. Madu Kismo
www.tentrembus.com

Desain aerodinamis serta desain lampu yang melengkung mirip dengan Jetbus buatan Adiputro membuat body ini banyak dijuluki sebagai body ''Scorjet" yaitu perpaduan antara Scorpion King dan Jetbus, padahal ini cuma variasi belaka agar pelanggan bisa memilih lampu agar tidak bosan dengan lampu yang ada pada gen.1. Dengan demikian jangan heran jika ini sering disebut Scorjet padahal ini cuma variasi belaka dengan lampu belakang yang sama.

Rear Lamp Scania Touring (Scorpion King gen.3)


Rear Lamp Scania Touring
Scania Touring Coach
www.scania.co.id



Rear Lamp Scania Touring at Scorpion King
PO. Bejeu
photos by : TauFik Indiawan


Bagian depan Scorpion King gen.3
PO. Indonesia
photos by : Ayik de Euro


Desain aerodinamis serta desain lampu yang mirip dengan desain lampu Scania Touring membujat body ini semakin tenar. Desain lampu yang menggunakan  lampu Scania Touring memang sangatlah menawan, apalagi jika body ini hampir dengan Scania Touring. Desain mewah bertabur dengan desain bus bergaya Eropa akan terlihat jika menggunakan rear lamp ini.

Beberapa Asal-Usul Bis

1. Putra Remaja.


Putra Remaja

Bis yang bermarkas di daerah Gamping, Sleman ini didirikan oleh Bapak Sutikno sejak tahun 1980, dan selama hampir 30 tahun terus berkembang hingga kini menjadi Perusahaan Otobis terbesar di Yogyakarta. Pada awal berdirinya, PO. Putra Remaja menawarkan layanan bus malam, menjalankan 4 unit bus dengan trayek pertama Jogja-Jakarta. Seiring dengan perkembangannya, saat ini PO. Putra Remaja juga memiliki layanan bus pariwisata dengan jumlah armada sekitar 150 unit dan melayani berbagai trayek di Pulau Jawa hingga Pulau Sumatra.

Bis ini juga melayani Bus Pariwisata, baik untuk rekreasi, study tour, ziarah, dan lain-lain.


2. Pahala Kencana

Pahala Kencana

PT Pahala Kencana didirikan di Kudus sebuah kota kecil di Jawa Tengah pada tahun 1976. Bergerak di bidang usaha Bus Antar Kota Antar Propinsi dengan melayani rute Kudus-Jakarta PP dan Solo-Jakarta PP. Situasi pergerakan bisnis yang dinamis memacu Pahala Kencana untuk terus mengembang wilayah operasi pemasarannya hingga menjangkau beberapa kota besar dan kecil di P. Sumatra, Jawa, Madura, Bali, dan Lombok.

Pada tahun 2000 terbukanya kesempatan pengembangan bisnis di bidang usaha transportasi angkutan darat memaksa manajemen memindahkan kantor pusat PT Pahala Kencana yang pada saat itu berada di Kudus ke Jakarta. Saat ini, Pahala Kencana memiliki banyak trayek, antara lain:
Jakarta – (Singaraja) – Denpasar PP
Jakarta – Singaraja PP
Jakarta – Jember – Banyuwangi PP
Jakarta – Jember PP
Jakarta – Surabaya PP
Jakarta – Surabaya – Malang PP
Jakarta – Sumenep PP
Jakarta – Pamekasan PP
Jakarta – Sampang PP
Jakarta – Blega PP
Jakarta – Galis PP
Jakarta – Tanah Merah PP
Jakarta – Bangkalan PP
Jakarta – Bojonegoro PP
Jakarta – Cepu PP
Jakarta – Blora PP
Jakarta – Lasem PP
Jakarta – Bangilan – Snori PP*IK
Jakarta – Rembang PP
Jakarta – Pati PP
Jakarta – Wonogiri PP*IK
Jakarta – Tulungagung – Blitar PP
Jakarta – Yogyakarta PP
Jakarta – Palembang PP
Jakarta – Prabumulih PP*IK
Jakarta – Palembang – Prabumulih PP
Jakarta – Baturaja – Prabumulih PP
Bekasi Timur – Bojonegoro PP*IK
Tangerang – Wonogiri PP
Tangerang – Yogyakarta – Klaten PP
Tangerang – Purwodadi – Blora PP
Tangerang – Surabaya – Malang PP
Tangerang – Pamekasan PP
Cileungsi – Sampang PP*IK
Bogor – Surabaya PP
Bogor – Surabaya – Malang PP
Bogor – Bojonegoro PP
Bogor – Lasem PP
Bogor – Yogyakarta – Klaten PP
Bogor – Ponorogo PP
Merak – Yogyakarta PP*IK
Merak – Surabaya – Malang PP
Bandung – (Singaraja) – Semarang – Denpasar PP via Pantura
Bandung – (Singaraja) – Yogyakarta – Denpasar PP (via Selatan)
Bandung – Tulungagung – Blitar PP
Bandung – Surabaya PP
Bandung – Surabaya – Malang PP
Bandung – Kudus – Bojonegoro PP
Bandung – Purwodadi – Bojonegoro PP
Bandung – Lasem PP
Bandung – Palembang PP
Bandung – Prabumulih PP
Bandung – Bandar Lampung PP
Bandung – Bandar Lampung – Metro PP
Yogyakarta – Denpasar PP*IK


Pahala Kencana akhirnya memiliki banyak divisi, yaitu di Kudus, Malang, dan Denpasar. Pahala Kencana juga melayani penyewaan bus pariwisata, seperti Nirwana, yang masih satu grup dengan Pahala Kencana.


3. Kramat djati

Kramat Djati

Kramat Djati Sebelumnya dikenal sebagai sumber Djaja, perusahaan transportasi yang bergerak dalam bidang ternak dan angkutan, telah berkembang menjadi perusahaan transportasi yang paling maju yang telah mencapai 45 % pasar nasional.

Kramat Djati berdri pada tahun 1968 oleh arief budiman dengan membuka satu jurusan yaitu Bandung-Jakarta. Kemudian pada tahun 1970 menambah lagi jurusan baru yaitu jurusan Jakarta. Pada tahun 1975 membuka jurusan lagi yaitu jurusan Bandung – Merak. Tahun demi tahun perusahaan Kramat Djati semakin maju dan berkembang.

Pada tahun 1986 Kramat Djati membuka layanan baru yaitu dengan adanya bus malam cepat yang menjangkau 3 propinsi jawa tengah, jawa timur dan yogyakarta. Jurusan Bandung - Bali dibuka pada tahun 1990.

Akhirnya pada tahun 1995 Kramat Djati melakukan perubahan bentuk perusahaan menjadi perseroan terbatas dan menambah nama yaitu menjadi Kramat Djati Asri Sejati. Setelah itu Kramat Djati juga menembus pasar sumatra dengan tujuan lampung, palembang, pekanbaru dan bengkulu pada tahun 1996, kemudian pada tahun 2000 memperluas pasar kesebelah timur dengan membuka jurusan Bandung – Mataram.

Saat ini, Kramat djati memiliki trayek sebagai berikut:

  • Jakarta– Surabaya (Executive 32 seat) 

    • Lewat jalur pantura: Cikampek – Pamanukan – Cirebon – Brebes – Tegal – Pemalang – Pekalongan – Batang – Grinsing – Kendal – Semarang – Demak – Kudus – Pati – Rembang – Tuban – Lamongan – Gresik – Surabaya ( Terminal Bungur Asih ).

  • Jakarta– Malang (Executive 32 seat) 

    • Lewat jalur Pantura : Cikampek – Pamanukan – Cirebon – Brebes – Tegal – Pemalang – Pekalongan – Batang – Grinsing – Kendal – Semarang – Demak – Kudus – Pati – Rembang – Tuban – Lamongan – Gresik – Surabaya ( Bungur Asih ) – Gempol – Lawang – Purwodadi – Singosari – Malang (Terminal Arjosari). 

  • Jakarta– Madura (Executive 32 seat) 

    • Lewat jalur Pantura : Cikampek – Pamanukan – Cirebon – Brebes – Tegal – Pemalang – Pekalongan – Batang – Grinsing – Kendal – Semarang – Demak – Kudus – Pati – Rembang – Tuban – Lamongan – Gresik – Tanjung Perak – Kamal – Bangkalan – Blega – Sampang – Pamekasan – Sumenep. 

  • Jakarta– Jember (Non Aktif) 

    • Lewat jalur Pantura : Cikampek – Pamanukan – Cirebon – Brebes – Tegal – Pemalang – Pekalongan – Batang – Grinsing – Kendal – Semarang – Demak – Kudus – Pati – Rembang – Tuban – Lamongan – Gresik – Surabaya– Bangil – Pasuruan – Probolinggo – Jember. 

  • Jakarta– Denpasar (Executive 32 seat) 

    • Lewat jalur Pantura : Cikampek – Pamanukan – Cirebon – Brebes – Tegal – Pemalang – Pekalongan – Batang – Grinsing – Kendal – Semarang – Demak – Kudus – Pati – Rembang – Tuban – Lamongan – Gresik – Surabaya – Bangil – Pasuruan – Probolinggo – Besuki – Pasir Putih – Situbondo – Banyuwangi – Ketapang – Gilimanuk – Negara – Denpasar ( Terminal Ubung ) 

  • Jakarta– Palembang (Bisnis 40 seat) 

    • Lewat lintas timur : Pelabuhan Merak – Pelabuhan Bakauheni – Branti – Raja Basah – Bandar Lampung – Menggala – Tulang Bawang – Mesuji – Kayu Agung – Palembang ( Demang Lebar Daun ) 

    • Lewat lintas Barat : Pelabuhan Merak – Pelabuhan Bakauheni – Branti – Raja Basah – Bandar Lampung – Kota Bumi – Martapura – Batu Raja – Tanjung Enim – Muara Enim – Prabumulih – Palembang ( Terminal Karya Jaya ) 

  • Jakarta– Ponorogo (Bisnis 40 seat) 

    • Lewat jalur Pantura -Cikampek – Pamanukan – Cirebon – Brebes – Tegal – Pemalang – Pekalongan – Batang – Grinsing – Kendal – Semarang – Ungaran – Salatiga – Boyolali – Kartosuro – Solo – Sragen – Mantingan – Ngawi – Maospati – Madiun – Ponorogo. 

  • Jakarta– Yogyakarta (Bisnis 40 seat) 

    • Lewat jalur Pantura - Cikampek – Pamanukan – Cirebon – Brebes – Tegal – Pemalang – Pekalongan – Batang – Kendal – Semarang – Ungaran – Bawen - Ambarawa – Secang – Magelang – Muntilan – Yogyakarta. 

4. Rosalia Indah

Rosin

Bis yang bermarkas di daerah Palur, Karanganyar, Jawa Tengah ini didirikan oleh pasangan suami istri, Yustinus Soeroso dengan Yustina Rahyuni Soeroso merintis dari nol perusahaan perseorangan yang bergerak di bidang jasa transportasi darat dengan nama PO. ROSALIA INDAH.

Pada Mei 1987 BPU. ROSALIA INDAH mengembangkan sayap usahanya dengan menggunakan sarana angkutan bis dalam mengoperasionalkan unit usahanya. Jasa layanan angkutan darat bis AKDP (Antar Kota Dalam Propinsi) ini hanya beroperasi beberapa waktu saja karena iklim kompetisi usaha di bidang jasa angkutan di Jawa Tengah saat itu memang sedang sangat ketat.

Perusahaan yang baru didirikan ini mengalami akselerasi perkembangan yang dinamis sehingga pada tanggal 21 Maret 1991 Perusahaan Otobus ROSALIA INDAH mengantongi izin usaha BIRO PERJALANAN UMUM (BPU) ROSALIA INDAH No. 05/D.2/BPU/III/1991

BIRO PERJALANAN UMUM ROSALIA INDAH adalah sebuah perusahaan yang sedang berkembang pesat dan merupakan perusahaan pribumi yang diperhitungkan dalam percaturan bisnis jasa angkutan darat di Indonesia. Perusahaan yang selalu mengedepankan pelayanan, keamanan, kenyamanan serta kebersihan armadanya ini pada tahun 1983 mulai mengoperasionalkan 1 (satu) kendaraan bermesin Isuzu dengan jalur lintasan/trayek antar kota jurusan Yogyakarta - Solo - Surabaya - Malang. Perkembangan selanjutnya armada Rosalia Indah bermesin Colt Diesel.

Ketatnya kondisi persaingan bisnis transportasi darat di era 1990-an bukan menjadi kendala bagi BPU. ROSALIA INDAH bahkan pada masa itu dijadikan titik tolak dari yang semula berorientasi pada pelayanan transportasi AKDP menjadi AKAP (Antar Kota Antar Propinsi) yang lebih memiliki daya jangkau luas, lebih handal dan lebih mantap hingga saat ini, dengan sumber daya manusia lebih dari 1000 personil dan lebih dari 140 kantor perwakilan dan agen Rosalia Indah tersebar di Jawa - Sumatera. Bahkan BPU. ROSALIA INDAH juga telah siap melayani pangsa pasar pariwisata dengan armada travel L-300 ataupun carter bis pariwisata.


Bis ini memiliki trayek sebagai berikut:

  • Solo-Jogja-Lampung via Purwokerto 

  • Cilacap-Purwokerto-Jogja-Solo-Malang 

  • Pekalongan-Solo-Malang 

  • Jakarta-Solo-Surabaya 

  • Cilacap-Purwokerto-Jogja-Solo-Jember via Porong 

  • Solo-Jogja-Jakarta/Tangerang/Bekasi 

  • Solo-Semarang-Lampung 

  • Solo-Semarang-Jakarta/Tangerang/Bekasi 

  • Solo-Semarang-Bogor 

  • Ponorogo-Wonogiri-Lampung 

  • Solo-Jogja-Palembang 

  • Solo-Semarang-Palembang 


5. Lorena

Lorena

Perusahaan otobus ini didirikan pada tahun 1970, oleh Bpk. G.T. Soerbakti dan mulai menjalankan bisnis jasa transportasi jarak pendek dengan mengandalkan 2 unit bus Mercedes Benz yang melayani rute antar kota, yaitu Bogor – Jakarta PP. Kemudian pada tahun 1984, trayek jarak jauh mulai dibuka yaitu Jakarta – Surabaya PP, dilanjutkan dengan kota-kota lain di Pulau Jawa, Madura, Bali dan Sumatera. Saat ini LORENA-KARINA telah memiliki lebih dari 500 unit bus yang keseluruhannya menggunakan produk Mercedes Benz guna melayani lebih dari 60 Kota di Indonesia.

Lorena Group adalah kelompok usaha yang awalnya bergerak dibidang usaha Transportasi. Namun seiring dengan waktu, Lorena Group telah melakukan ekspansi dan saat ini memiliki PT.  Karina ( Holding Company ) dengan beberapa anak perusahaa