Beberapa Asal-Usul Bis

|
Bis
yang bermarkas di daerah Gamping, Sleman ini didirikan oleh Bapak
Sutikno sejak tahun 1980, dan selama hampir 30 tahun terus berkembang
hingga kini menjadi Perusahaan Otobis terbesar di Yogyakarta. Pada awal
berdirinya, PO. Putra Remaja menawarkan layanan bus malam, menjalankan 4
unit bus dengan trayek pertama Jogja-Jakarta. Seiring dengan
perkembangannya, saat ini PO. Putra Remaja juga memiliki layanan bus
pariwisata dengan jumlah armada sekitar 150 unit dan melayani berbagai
trayek di Pulau Jawa hingga Pulau Sumatra.
Bis ini juga melayani Bus Pariwisata, baik untuk rekreasi, study tour, ziarah, dan lain-lain.
2. Pahala Kencana

|
PT
Pahala Kencana didirikan di Kudus sebuah kota kecil di Jawa Tengah pada
tahun 1976. Bergerak di bidang usaha Bus Antar Kota Antar Propinsi
dengan melayani rute Kudus-Jakarta PP dan Solo-Jakarta PP. Situasi
pergerakan bisnis yang dinamis memacu Pahala Kencana untuk terus
mengembang wilayah operasi pemasarannya hingga menjangkau beberapa kota
besar dan kecil di P. Sumatra, Jawa, Madura, Bali, dan Lombok.
Pada
tahun 2000 terbukanya kesempatan pengembangan bisnis di bidang usaha
transportasi angkutan darat memaksa manajemen memindahkan kantor pusat
PT Pahala Kencana yang pada saat itu berada di Kudus ke Jakarta. Saat
ini, Pahala Kencana memiliki banyak trayek, antara lain:
Jakarta – (Singaraja) – Denpasar PP
Jakarta – Singaraja PP
Jakarta – Jember – Banyuwangi PP
Jakarta – Jember PP
Jakarta – Surabaya PP
Jakarta – Surabaya – Malang PP
Jakarta – Sumenep PP
Jakarta – Pamekasan PP
Jakarta – Sampang PP
Jakarta – Blega PP
Jakarta – Galis PP
Jakarta – Tanah Merah PP
Jakarta – Bangkalan PP
Jakarta – Bojonegoro PP
Jakarta – Cepu PP
Jakarta – Blora PP
Jakarta – Lasem PP
Jakarta – Bangilan – Snori PP*IK
Jakarta – Rembang PP
Jakarta – Pati PP
Jakarta – Wonogiri PP*IK
Jakarta – Tulungagung – Blitar PP
Jakarta – Yogyakarta PP
Jakarta – Palembang PP
Jakarta – Prabumulih PP*IK
Jakarta – Palembang – Prabumulih PP
Jakarta – Baturaja – Prabumulih PP
Bekasi Timur – Bojonegoro PP*IK
Tangerang – Wonogiri PP
Tangerang – Yogyakarta – Klaten PP
Tangerang – Purwodadi – Blora PP
Tangerang – Surabaya – Malang PP
Tangerang – Pamekasan PP
Cileungsi – Sampang PP*IK
Bogor – Surabaya PP
Bogor – Surabaya – Malang PP
Bogor – Bojonegoro PP
Bogor – Lasem PP
Bogor – Yogyakarta – Klaten PP
Bogor – Ponorogo PP
Merak – Yogyakarta PP*IK
Merak – Surabaya – Malang PP
Bandung – (Singaraja) – Semarang – Denpasar PP via Pantura
Bandung – (Singaraja) – Yogyakarta – Denpasar PP (via Selatan)
Bandung – Tulungagung – Blitar PP
Bandung – Surabaya PP
Bandung – Surabaya – Malang PP
Bandung – Kudus – Bojonegoro PP
Bandung – Purwodadi – Bojonegoro PP
Bandung – Lasem PP
Bandung – Palembang PP
Bandung – Prabumulih PP
Bandung – Bandar Lampung PP
Bandung – Bandar Lampung – Metro PP
Yogyakarta – Denpasar PP*IK
Pahala
Kencana akhirnya memiliki banyak divisi, yaitu di Kudus, Malang, dan
Denpasar. Pahala Kencana juga melayani penyewaan bus pariwisata, seperti
Nirwana, yang masih satu grup dengan Pahala Kencana.
3. Kramat djati

|
Kramat
Djati Sebelumnya dikenal sebagai sumber Djaja, perusahaan transportasi
yang bergerak dalam bidang ternak dan angkutan, telah berkembang menjadi
perusahaan transportasi yang paling maju yang telah mencapai 45 %
pasar nasional.
Kramat Djati berdri pada tahun 1968 oleh arief
budiman dengan membuka satu jurusan yaitu Bandung-Jakarta. Kemudian pada
tahun 1970 menambah lagi jurusan baru yaitu jurusan Jakarta. Pada tahun
1975 membuka jurusan lagi yaitu jurusan Bandung – Merak. Tahun demi
tahun perusahaan Kramat Djati semakin maju dan berkembang.
Pada
tahun 1986 Kramat Djati membuka layanan baru yaitu dengan adanya bus
malam cepat yang menjangkau 3 propinsi jawa tengah, jawa timur dan
yogyakarta. Jurusan Bandung - Bali dibuka pada tahun 1990.
Akhirnya
pada tahun 1995 Kramat Djati melakukan perubahan bentuk perusahaan
menjadi perseroan terbatas dan menambah nama yaitu menjadi Kramat Djati
Asri Sejati. Setelah itu Kramat Djati juga menembus pasar sumatra dengan
tujuan lampung, palembang, pekanbaru dan bengkulu pada tahun 1996,
kemudian pada tahun 2000 memperluas pasar kesebelah timur dengan membuka
jurusan Bandung – Mataram.
Saat ini, Kramat djati memiliki trayek sebagai berikut:
Jakarta– Surabaya (Executive 32 seat)
Lewat
jalur pantura: Cikampek – Pamanukan – Cirebon – Brebes – Tegal –
Pemalang – Pekalongan – Batang – Grinsing – Kendal – Semarang – Demak –
Kudus – Pati – Rembang – Tuban – Lamongan – Gresik – Surabaya ( Terminal
Bungur Asih ).
Jakarta– Malang (Executive 32 seat)
Lewat
jalur Pantura : Cikampek – Pamanukan – Cirebon – Brebes – Tegal –
Pemalang – Pekalongan – Batang – Grinsing – Kendal – Semarang – Demak –
Kudus – Pati – Rembang – Tuban – Lamongan – Gresik – Surabaya ( Bungur
Asih ) – Gempol – Lawang – Purwodadi – Singosari – Malang (Terminal
Arjosari).
Jakarta– Madura (Executive 32 seat)
Lewat
jalur Pantura : Cikampek – Pamanukan – Cirebon – Brebes – Tegal –
Pemalang – Pekalongan – Batang – Grinsing – Kendal – Semarang – Demak –
Kudus – Pati – Rembang – Tuban – Lamongan – Gresik – Tanjung Perak –
Kamal – Bangkalan – Blega – Sampang – Pamekasan – Sumenep.
Jakarta– Jember (Non Aktif)
Lewat
jalur Pantura : Cikampek – Pamanukan – Cirebon – Brebes – Tegal –
Pemalang – Pekalongan – Batang – Grinsing – Kendal – Semarang – Demak –
Kudus – Pati – Rembang – Tuban – Lamongan – Gresik – Surabaya– Bangil –
Pasuruan – Probolinggo – Jember.
Jakarta– Denpasar (Executive 32 seat)
Lewat
jalur Pantura : Cikampek – Pamanukan – Cirebon – Brebes – Tegal –
Pemalang – Pekalongan – Batang – Grinsing – Kendal – Semarang – Demak –
Kudus – Pati – Rembang – Tuban – Lamongan – Gresik – Surabaya – Bangil –
Pasuruan – Probolinggo – Besuki – Pasir Putih – Situbondo – Banyuwangi –
Ketapang – Gilimanuk – Negara – Denpasar ( Terminal Ubung )
Jakarta– Palembang (Bisnis 40 seat)
Lewat
lintas timur : Pelabuhan Merak – Pelabuhan Bakauheni – Branti – Raja
Basah – Bandar Lampung – Menggala – Tulang Bawang – Mesuji – Kayu Agung –
Palembang ( Demang Lebar Daun )
Lewat
lintas Barat : Pelabuhan Merak – Pelabuhan Bakauheni – Branti – Raja
Basah – Bandar Lampung – Kota Bumi – Martapura – Batu Raja – Tanjung
Enim – Muara Enim – Prabumulih – Palembang ( Terminal Karya Jaya )
Jakarta– Ponorogo (Bisnis 40 seat)
Lewat
jalur Pantura -Cikampek – Pamanukan – Cirebon – Brebes – Tegal –
Pemalang – Pekalongan – Batang – Grinsing – Kendal – Semarang – Ungaran –
Salatiga – Boyolali – Kartosuro – Solo – Sragen – Mantingan – Ngawi –
Maospati – Madiun – Ponorogo.
Jakarta– Yogyakarta (Bisnis 40 seat)
Lewat
jalur Pantura - Cikampek – Pamanukan – Cirebon – Brebes – Tegal –
Pemalang – Pekalongan – Batang – Kendal – Semarang – Ungaran – Bawen -
Ambarawa – Secang – Magelang – Muntilan – Yogyakarta.

|
Bis
yang bermarkas di daerah Palur, Karanganyar, Jawa Tengah ini didirikan
oleh pasangan suami istri, Yustinus Soeroso dengan Yustina Rahyuni
Soeroso merintis dari nol perusahaan perseorangan yang bergerak di
bidang jasa transportasi darat dengan nama PO. ROSALIA INDAH.
Pada
Mei 1987 BPU. ROSALIA INDAH mengembangkan sayap usahanya dengan
menggunakan sarana angkutan bis dalam mengoperasionalkan unit usahanya.
Jasa layanan angkutan darat bis AKDP (Antar Kota Dalam Propinsi) ini
hanya beroperasi beberapa waktu saja karena iklim kompetisi usaha di
bidang jasa angkutan di Jawa Tengah saat itu memang sedang sangat ketat.
Perusahaan
yang baru didirikan ini mengalami akselerasi perkembangan yang dinamis
sehingga pada tanggal 21 Maret 1991 Perusahaan Otobus ROSALIA INDAH
mengantongi izin usaha BIRO PERJALANAN UMUM (BPU) ROSALIA INDAH No.
05/D.2/BPU/III/1991
BIRO PERJALANAN UMUM ROSALIA INDAH adalah
sebuah perusahaan yang sedang berkembang pesat dan merupakan perusahaan
pribumi yang diperhitungkan dalam percaturan bisnis jasa angkutan darat
di Indonesia. Perusahaan yang selalu mengedepankan pelayanan, keamanan,
kenyamanan serta kebersihan armadanya ini pada tahun 1983 mulai
mengoperasionalkan 1 (satu) kendaraan bermesin Isuzu dengan jalur
lintasan/trayek antar kota jurusan Yogyakarta - Solo - Surabaya -
Malang. Perkembangan selanjutnya armada Rosalia Indah bermesin Colt
Diesel.
Ketatnya kondisi persaingan bisnis transportasi darat di
era 1990-an bukan menjadi kendala bagi BPU. ROSALIA INDAH bahkan pada
masa itu dijadikan titik tolak dari yang semula berorientasi pada
pelayanan transportasi AKDP menjadi AKAP (Antar Kota Antar Propinsi)
yang lebih memiliki daya jangkau luas, lebih handal dan lebih mantap
hingga saat ini, dengan sumber daya manusia lebih dari 1000 personil dan
lebih dari 140 kantor perwakilan dan agen Rosalia Indah tersebar di
Jawa - Sumatera. Bahkan BPU. ROSALIA INDAH juga telah siap melayani
pangsa pasar pariwisata dengan armada travel L-300 ataupun carter bis
pariwisata.
Bis ini memiliki trayek sebagai berikut:
Solo-Jogja-Lampung via Purwokerto
Cilacap-Purwokerto-Jogja-Solo-Malang
Cilacap-Purwokerto-Jogja-Solo-Jember via Porong
Solo-Jogja-Jakarta/Tangerang/Bekasi
Solo-Semarang-Jakarta/Tangerang/Bekasi
Ponorogo-Wonogiri-Lampung
Perusahaan
otobus ini didirikan pada tahun 1970, oleh Bpk. G.T. Soerbakti dan
mulai menjalankan bisnis jasa transportasi jarak pendek dengan
mengandalkan 2 unit bus Mercedes Benz yang melayani rute antar kota,
yaitu Bogor – Jakarta PP. Kemudian pada tahun 1984, trayek jarak jauh
mulai dibuka yaitu Jakarta – Surabaya PP, dilanjutkan dengan kota-kota
lain di Pulau Jawa, Madura, Bali dan Sumatera. Saat ini LORENA-KARINA
telah memiliki lebih dari 500 unit bus yang keseluruhannya menggunakan
produk Mercedes Benz guna melayani lebih dari 60 Kota di Indonesia.
Lorena
Group adalah kelompok usaha yang awalnya bergerak dibidang usaha
Transportasi. Namun seiring dengan waktu, Lorena Group telah melakukan
ekspansi dan saat ini memiliki PT. Karina ( Holding Company )
dengan beberapa anak perusahaa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar